Minggu, 09 Oktober 2011

Perbedaan Sudut Pandang

Sejauh ini sejak kuliah di sini..masih saja saya menemui banyak teman-teman yang masih meragukan kemampuan teman yang lainnya..

Saya punya cerita nih..

Suatu ketika akan dibagi sebuah kelompok untuk presentasi mata kuliah Bahasa Inggris dan yang membagi kelompok ada 2 orang di depan yang tidak lain-dan tidak bukan adalah teman saya sendiri. Dasarnya kelompok dibagi secara random, kita gak tau bakalan dapat kelompok seperti apa.
Ketika pembagian kelompok sudah memasuki sesi-sesi akhir, tiba-tiba saja terjadi perpindahan anggota dari kelompok teman saya--yang membagi kelompok di depan kelas--ke kelompok yang saya pimpin (kebetulan saya ketua kelompok). Ternyata yang dipindah posisinya adalah teman saya yang sebut saja bernama 'Gendon'.
"Ogah..ojo karo Gendon aku", begitu kata teman saya seraya menghapus nama Gendon dan menulis ulang namanya di barisan kelompok saya.
"Bos, gimana nih..Gendon jadi masuk kelompok kita..gak enak", teman sekelompok saya kelihatannya kecewa harus satu kelompok sama Gendon.
Secara gak sadar..pikiran saya menerawang jauh ke masa-masa ketika saya masih di kota asal.

"Sing jenenge organisasi kui yo kudune rak ngono", kata bapak bercerita tentang bosnya.
"Ngopo pak emange?", tanya saya (saya emang biasa ngomong pakai bahasa jawa ngoko sama orang tua saya, mungkin kelihatannya kurang ajar, tapi sadar atau tidak kami jadi lebih akrab karena ini).
"Bose bapak kui lho, main mindah-mindah pegawai sakpenake dewe", kata bapak sambil nyeruput teh dari gelas raksasanya yang memang paling besar di rumah.
"Lho ning organisasi kan kita memang butuh wong sing berkompeten to pak?" tanya saya.
"Mas, orang-orang berkompeten memang penting, tapi tugas kita adalah membangun orang orang yang tidak berkompeten tadi menjadi SDM yang berkompeten, soale rak ono sing jenenge menungso sing ora iso opo-opo", kata bapak saya meyakinkan. Saya cuma terdiam.

"Ya, yok opo iki?", pertanyaan teman saya membuyarkan lamunan saya.
"Gampang, santai ae..ketuane aku..manuten ae", kata saya meyakinkan teman saya. Sesaat saya melihat raut wajah teman saya tadi menjadi sedikit cerah.
"Yakin lho yo?", teman saya bertanya memastikan kebenaran kata-kata saya.
"Yo, yakin"

Akhirnya setelah pembagian kelompok, saya langsung mempelajari materi dan setelah mengetahui bahwa moderator dalam presentasi mendapatkan nilai +1, saya langsung berpikir agar posisi moderator diberikan pada Gendon untuk mengembalikan namanya yang sudah sedikit tercoreng di mata dosen.

Yang ada di pikiran saya adalah: Mboh yok opo carane aku kudu iso memotivasi anggota kelompokku

Keesokan harinya, saya sampaikan keinginan saya tentang posisi moderator tersebut kepada Gendon dan ia langsung menyetujuinya.
'Mantap', pikirku.
Ternyata Gendon orangnya enak diajak bernegosiasi. Andaikan teman-teman tahu, pasti mereka semua ingin Gendon masuk kelompok mereka hihi.

Presentasi masih minggu depan, tapi saya yakin kelompok saya bisa mendapatkan nilai yang terbaik.
Setelah presentasi, saya akan update lagi ceritanya pada entry berikutnya.. tunggu ya..!
Ga ada orang yang ga berguna, di posisi manapun kamu..kamu pasti akan tetap dibutuhkan.
Hanya saja, kamu belum menyadari hal itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar